Rumah Sakit merupakan salah satu instansi yang juga memerlukan sistem IPAL limbah cair. Bahkan limbah cair dari rumah sakit memebutuhkan penanganan yang lebih spesifik karena banyaknya kontaminasi kimiawi dan biologis di dalamnya yang sifatnya hampir sama dengan limbah cair industri.
Ketika kontaminan dibiarkan larut dalam limbah cair dan dibuang begitu saja tanpa diolah dulu, hal ini tentu akan menyebabkan lingkungan tercemar dan mengancam kesehatan masyarakat. Sebelum dialirkan, limbah cair rumah sakit perlu diklasifikasikan dan dibedakan pengolahannya agar output hasil akhirnya sesuai dengan standar. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis cairan limbah rumah sakit.
Limbah Cair Domestik
Jenis limbah ini sebenarnya selalu dihasilkan dari setiap bangunan pemukiman. Limbah cair tersebut biasanya dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari misalnya air limbah dari toilet, air bekas mencuci, dll. Aktivitas di rumah sakit juga menghasilkan jenis cairan limbah seperti ini.
Limbah cair domestic tergolong lebih mudah dikelola karena kandungan senyawa berbahaya di dalamnya tidak terlalu banyak. Namun, jenis limbah ini tetap perlu diolah dan dipisahkan.
Limbah Cair Klinis
Berbagai aktivitas pengobatan yang terjadi di rumah sakit yang menghasilkan limbah cair antara lain adalah sisa darah, nanah, sisa cairan infus, atau semacamnya. Jenis limbah ini memiliki kontaminan bilogis serta fisik yang perlu mengalami proses pengolahan yang berbeda dari limbah cair domestic.
Limbah cair klinis mengandung kontaminan yang membahayakan lingkungan. Karena itu perlu treatment yang berbeda dan perlu ada standar khusus ketika dibuang ke lingkungan.
Limbah Cair Laboratorium
Jenis cairan limbah selanjutnya adalah limbah yang berasal dari laboratorium. Aktivitas di lab rumah sakit termasuk kegiatan membersihkan alat-alat yang digunakan juga dapat menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai kontaminan baik zat kimia, biologi, maupun fisik.
Jenis kontaminan di dalamnya termasuk kategori B3 yang membutuhkan pengolahan khusus. Karena itu pengelolaannya membutuhkan WTP khusus.
Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Untuk pengelolaan IPAL limbah cair cair dari aktivitas medis, berikut ini adalah beberapa langkah pengelolaan yang direkomendasikan
Membangun Teknologi Pengolahan Limbah Berdasarkan Kategorinya
Pengelolaan limbah cair khususnya yang berbahaya membutuhkan anggaran yang cukup besar karena perlu IPAL untuk masing-masing jenis limbah. Rumah sakit minimal menyediakan 3 WTP untuk setiap jenis limbah cair yang telah dijelaskan di atas.
Menyediakan Bak Khusus Limbah Cair Berdasarkan Jenisnya
Siapkan bak penampungan yang sesuai dengan jenis limbahnya. Supaya limbah tidak saling bercampur dengan jenis cairan yang lain, setiap jenis limbah cair memerlukan wadah limbah khusus agar lebih mudah dikelola.
Menggunakan WTP Sesuai Standar Baku
Jika limbah sudah dipisahkan, selanjutnya WTP akan mengolah limbah cair tersebut melalui beberapa tahapan. Dalam setiap tahap ini nantinya akan diperiksa sampel untuk mengecek untuk memastikan limbah memenuhi standar sebelum diproses lebih lanjut.
Berdasarkan tahap-tahap di atas, jika hasil uji limbah sudah sesuai standar mutu, maka limbah cair yang telah diolah IPAL limbah cair dapat disalurkan ke bak output untuk sementara waktu. Selanjutnya, limbah bisa dialirkan ke lingkungan karena sudah aman ketika mengalir ke ekosistem air.